Tiin..tiin..!!! Itulah bunyi klakson yang setiap hari aku
dengar dari motor ayahku .Setiap pagi aku selalu diantarkan ayah kesekolah.
Banyak yang bilang aku adalah seorang yang manja karena aku harus kesekolah di temani ayah.Ya inilah aku Anggita Dwi Lestari sering dipanggil Anggi .Entahlah bagaimana pemikiran teman-temanku yang selalu menyindir aku setiap langkah pertamaku menginjak lantai kelas Xl A2 SMA Tunas Bangsa di Ponorogo.
Banyak yang bilang aku adalah seorang yang manja karena aku harus kesekolah di temani ayah.Ya inilah aku Anggita Dwi Lestari sering dipanggil Anggi .Entahlah bagaimana pemikiran teman-temanku yang selalu menyindir aku setiap langkah pertamaku menginjak lantai kelas Xl A2 SMA Tunas Bangsa di Ponorogo.
“Heh Nggi,
kamu tu lo udah kelas 2 SMA belum bisa naik motor, ke sekolah masih dianterin
papi,enggak kasian ? ”Tanya teman sebangkuku setiap hari.
“Hahaha,kasian
sih kasian tapi mau gimana lagi coba”
“Ah ,kau ini
benar-benar manja ,enggak mau usaha huu..”ucapnya ngebela ayahku.
“Makasih
deh,semoga aku besok naik sepeda motor sendiri,biar kamu PUAS” jawabku sambil
mringis.
Seperti itulah sarapanku setiap tiba
disekolah,sebenernya aku juga kasihan sih sama ayahku yang setiap hari
mengantarkan aku kesekolah.Tapi sebenernya ayahku sendirilah yang melarang aku
untuk naik motor.Ayahku takut jika aku akan bernasib na’as seperti yang dialami
adekku setahun yang lalu.Sebuah kepercayaan ayah kepada adekku yang masih kelas
Vlll untuk mengendarai sepeda motor sendirian,sedangkan aku lebih memilih
bersepedahan saat itu.
Sungguh malang nasib adek yang harus
meninggal karena ditubruk truk dari belakang.Sungguh hal itulah yang membuat
ayahku selalu mengantar dan menjemputku sekolah setiap hari,karena tinggal
akulah putrinya.Pernah suatu hari aku izin untuk mengendarai motor sendiri
namun jawabnya tetap ‘tidak’
“Yah,aku
besok naik motor sendiri ya?Aku bakalan hati-hati kok yah”bujukku ke ayah.
“Sudahlah
nak,kamu itu nurut aja sama ayah.Ayah akan mengantar-menjemput kamu setiap
hari”ucap ayah dengan sabar.
“Tapi
yah,ayah pasti capek lagian ayahkan sibuk,belum lagi teman-temanku selalu
ngatain aku anak manja lo yah”alasanku membela diri.
“Sudahlah
nak,kamu harus dengerin kata ayah,biarkan teman-teman kamu bicara.Kamu itu anak
ayah satu-satunya.Ayah enggak mau kehilangan kamu,seperti kehilangan adek kamu
setahun yang lalu.Tinggal kamu satu-satunya nak”ucap ayah pelan dan sedikit
haru.
Sungguh ,begitu besar sayangnya ayah
pada diriku,disisi lain ayahku adalah seorang yang pekerja keras sehingga ayah
selalu sibuk.Namun,karna sayangnya ke aku,ayah rela meluangkan waktu untuk
mengantar-menjemputku sekolah.Bahkan,aku juga tidak diperbolehkan boncengan
dengan temanku.Kumohon Tuhan, berikanlah kekuatan dan kesehatan untuk
ayahku,berikanlah juga kepintaran dan prestasi yang baik untukku agar ayah bisa
bahagia dengan kerja kerasnya selama ini.Aku harus berusaha dan aku pasti bisa
ngebahagiain ayah.AYAH,I LOVE YOU.


0 comments:
Post a Comment